Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Asam Urat Bisa Menyebabkan Stroke?

ilustrasi asam urat

Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti, sehingga menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. 

Stroke bisa disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Stroke bisa menimbulkan gejala seperti kesulitan berbicara, lumpuh sebagian tubuh, gangguan penglihatan, sakit kepala, dan pingsan.

Asam urat adalah zat sisa metabolisme purin yang terdapat dalam makanan, seperti daging merah, jeroan, dan hidangan laut. Asam urat normalnya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine. 

Namun, jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi (hiperurisemia), asam urat bisa menumpuk dan membentuk kristal di dalam sendi. Kondisi ini disebut sebagai gout atau asam urat, yang bisa menyebabkan gejala seperti nyeri, bengkak, kemerahan, dan panas pada sendi yang terkena.

Lalu, apakah ada hubungan antara asam urat dan stroke? Menurut beberapa penelitian, asam urat memang bisa meningkatkan risiko terjadinya stroke, terutama stroke iskemik. Hal ini dikarenakan asam urat bisa menyebabkan beberapa kondisi yang berdampak buruk pada pembuluh darah, seperti:

  • Peradangan. Asam urat bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan zat-zat peradangan, seperti sitokin dan radikal bebas. Zat-zat ini bisa merusak dinding pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan lemak dan kolesterol. Aterosklerosis bisa mengganggu aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke.

  • Hipertensi. Asam urat bisa menghambat fungsi ginjal untuk mengeluarkan garam dan cairan dari tubuh. Hal ini bisa menyebabkan retensi garam dan cairan, yang meningkatkan volume darah dan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya stroke.

  • Resistensi insulin. Asam urat bisa mengganggu kerja insulin, hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah. Hal ini bisa menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin bisa meningkatkan kadar gula darah dan risiko terjadinya diabetes. Diabetes bisa merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko terjadinya stroke.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa asam urat bisa menyebabkan stroke, terutama stroke iskemik. Oleh karena itu, penting untuk mencegah dan mengobati asam urat agar tidak menimbulkan komplikasi yang lebih serius.

Cara mencegah dan mengobati asam urat antara lain adalah:

  • Menghindari makanan tinggi purin, seperti daging merah, jeroan, hidangan laut, kacang-kacangan, dan jamur.
  • Mengurangi konsumsi minuman beralkohol atau tinggi fruktosa, seperti bir, anggur, soda, dan jus buah.
  • Menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, serta rutin berolahraga.
  • Minum air putih yang cukup, sekitar 2-3 liter per hari, untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.
  • Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter, seperti alopurinol, colchicine, atau anti-inflamasi nonsteroid, untuk mengurangi produksi atau menurunkan kadar asam urat, serta meredakan gejala nyeri dan bengkak pada sendi.

Demikian artikel tentang hubungan antara asam urat dan stroke. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.