Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengapa Hari Jumat Disebut Sayyidul Ayyam?

Mengapa Hari Jumat Disebut Sayyidul Ayyam?

Hari Jumat sering sekali disebut sebagai Sayyidul Ayyam yang artinya adalah “Penghulu segala hari” atau hari yang paling utama di antara hari-hari lainnya. Sebutan ini bukan sekadar gelar biasa, tetapi memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan sejarah, keutamaan, dan amalan yang dianjurkan pada hari tersebut. Dalam Islam, Hari Jumat punya kedudukan istimewa, bahkan sampai disebut sebagai hari raya mingguan bagi umat Muslim.

Dalam kehidupan sehari-hari, Hari Jumat bukan hanya identik dengan shalat Jumat saja. Banyak hal lain yang menunjukkan bahwa hari ini benar-benar memiliki suasana yang berbeda. Contohnya, sebagian orang merasa lebih tenang, suasana masjid lebih ramai, hingga jadwal aktivitas pun terasa lebih teratur. Selain itu, banyak yang menjadikan Hari Jumat sebagai waktu untuk muhasabah diri, memperbanyak doa, zikir, dan sedekah.

Asal Penamaan Sayyidul Ayyam

Penyebutan Hari Jumat sebagai Sayyidul Ayyam didasarkan pada beberapa riwayat yang menyebut bahwa hari ini adalah hari yang paling mulia. Disebutkan bahwa pada hari ini beberapa peristiwa besar terjadi. Misalnya, Nabi Adam AS diciptakan pada Hari Jumat, kemudian beliau juga diturunkan ke bumi pada hari ini, dan pada hari ini pula tobat beliau diterima oleh Allah. Bahkan disebutkan bahwa Hari Kiamat juga akan terjadi pada Hari Jumat.

Dengan adanya rangkaian peristiwa penting tersebut, wajar jika Jumat dianggap sebagai hari yang penuh keberkahan. Banyak ulama yang menjelaskan bahwa perbedaan antara hari-hari biasa dengan Hari Jumat ibarat perbedaan antara bulan Ramadan dengan bulan lainnya, atau seperti perbedaan antara Ka’bah dengan bangunan biasa. Jadi, kemuliaannya benar-benar punya landasan yang kuat.

Hari Raya Mingguan Umat Muslim

Hari Jumat disebut sebagai hari raya mingguan. Kalau hari raya tahunan seperti Idul Fitri dan Idul Adha datang hanya setahun sekali, maka hari raya mingguan ini datang setiap tujuh hari sekali. Pada hari ini, umat Muslim dianjurkan untuk mandi sunnah, memakai pakaian terbaik, memakai wangi-wangian, dan pergi ke masjid lebih awal. Suasananya benar-benar mirip seperti hari besar, tetapi dalam skala mingguan.

Bagi laki-laki, shalat Jumat hukumnya wajib dan menjadi momen untuk berkumpul bersama dalam satu jamaah besar. Ini bukan sekadar shalat biasa, tetapi ada khutbah yang berisi pengingat, nasihat, dan motivasi untuk memperbaiki diri. Biasanya, suasana masjid jauh lebih penuh daripada hari-hari lainnya. Banyak yang menjadikan hari ini sebagai momen menjalin silaturahmi dan mempererat rasa persaudaraan.

Keutamaan dan Berkah Hari Jumat

Keutamaan Hari Jumat sangat banyak, bahkan ada yang menyebut bahwa pahala ibadah di hari ini dilipatgandakan. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah membaca Surah Al-Kahfi. Banyak yang percaya bahwa membaca Surah Al-Kahfi dapat memberikan cahaya dan perlindungan dari berbagai fitnah, terutama fitnah Dajjal.

Selain itu, ada juga satu waktu mustajab pada Hari Jumat, yaitu waktu yang sangat dekat dengan terkabulnya doa. Banyak ulama yang berbeda pendapat mengenai kapan tepatnya waktu tersebut, ada yang mengatakan setelah Ashar, ada pula yang mengatakan saat khotib duduk di antara dua khutbah. Namun, intinya adalah Hari Jumat punya momen emas untuk berdoa, dan sangat sayang jika tidak dimanfaatkan.

Tidak hanya itu, memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW juga sangat dianjurkan pada hari ini. Hari Jumat dikenal sebagai harinya selawat, sehingga semakin banyak memperbanyak selawat, semakin baik juga manfaat yang didapat.

Amalan yang Dianjurkan pada Hari Jumat

Beberapa amalan yang sering dilakukan pada Hari Jumat antara lain:

  • Mandi sunnah sebelum pergi ke masjid
  • Memakai pakaian terbaik
  • Menggunakan wewangian
  • Datang ke masjid lebih awal
  • Membaca Surah Al-Kahfi
  • Perbanyak selawat dan zikir
  • Bersedekah

Khusus untuk sedekah, banyak yang percaya bahwa sedekah pada hari Jumat lebih utama daripada hari lainnya. Hal ini karena sedekah yang dilakukan pada hari keutamaannya besar, akan membawa keberkahan yang lebih luas. Selain itu, suasana hari Jumat yang penuh semangat ibadah sering membuat hati lebih lembut dan mudah merasa tergerak untuk berbagi.

Makna Hari Jumat dalam Kehidupan Modern

Di lingkungan kerja, sekolah, atau rumah, Hari Jumat sering menjadi hari yang terasa lebih ringan. Mungkin karena sudah mendekati akhir pekan, suasananya terasa lebih santai. Namun, dalam sudut pandang spiritual, Hari Jumat dapat menjadi momen penting untuk memperbaiki diri dan menata hati. Banyak yang menjadikannya sebagai pengingat bahwa meski rutinitas berjalan terus, ada satu hari khusus yang bisa dijadikan checkpoint kehidupan.

Misalnya, sebelum tidur di malam Jumat, banyak orang yang memilih memperbanyak membaca Al-Qur'an atau mengikuti kajian. Ada juga yang meluangkan waktu untuk merenungkan apa saja yang sudah dilakukan selama seminggu terakhir. Beberapa orang bahkan membuat kebiasaan seperti memberikan hadiah kecil kepada keluarga, mentraktir teman makan, atau sekadar mengirim pesan baik. Semua hal sederhana namun bisa memberi dampak baik dalam hubungan sosial.

Pada akhirnya, Hari Jumat bukan hanya sekedar hari biasa. Ada nilai ibadah, nilai kebersamaan, nilai kehangatan, dan nilai spiritual yang menyatu di dalamnya. Hari Jumat mengajarkan bahwa dalam kehidupan yang terus berjalan, selalu ada ruang untuk berhenti sejenak, bersyukur, dan memperbaiki diri.