Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Drone Sendiri dengan Mudah dan Murah


Pesawat tanpa awak yang dikenal sebagai drone dapat dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control atau smartphone. 

Drone ini memiliki berbagai fungsi dan manfaat yang meliputi hobi, fotografi, videografi, industri, pertanian, militer, dan lain sebagainya. Namun, harga drone yang dijual di pasaran umumnya cukup tinggi, tergantung pada jenis, fitur, dan spesifikasinya.

Bagi yang memiliki budget terbatas, membuat drone sendiri bisa menjadi pilihan yang menarik dan menghemat biaya. Selain itu, membuat drone sendiri juga bisa memberikan kepuasan dan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan membeli drone yang sudah jadi. 

Artikel ini akan memberikan cara membuat drone sendiri dengan mudah dan murah, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan jenis dan tujuan drone

Langkah pertama dalam membuat drone sendiri adalah menentukan jenis dan tujuan drone yang ingin dibuat. Jenis dan tujuan drone akan menentukan komponen dan spesifikasi drone yang dibutuhkan. Ada tiga jenis drone yang umum dibuat oleh para penggemar, yaitu:

  • Drone mini, drone yang berukuran kecil dan ringan, cocok untuk terbang di dalam ruangan atau di tempat yang tidak terlalu luas. Drone mini biasanya digunakan untuk hobi atau hiburan, dan tidak membutuhkan fitur yang terlalu canggih. Drone mini bisa dibuat dengan biaya sekitar Rp 500.000,-.

  • Drone racing, drone yang berukuran sedang dan cepat, cocok untuk terbang di tempat yang luas dan memiliki banyak rintangan. Drone racing biasanya digunakan untuk balapan atau adu kecepatan dan keterampilan dengan drone lain. Drone racing membutuhkan fitur yang lebih tinggi, seperti kamera FPV, sensor, dan GPS. Drone racing bisa dibuat dengan biaya sekitar Rp 1.500.000,-.

  • Drone aerial, drone yang berukuran besar dan stabil, cocok untuk terbang di tempat yang tinggi dan memiliki pemandangan yang indah. Drone aerial biasanya digunakan untuk fotografi atau videografi udara, dan membutuhkan fitur yang paling canggih, seperti kamera HD, gimbal, dan telemetri. Drone aerial bisa dibuat dengan biaya sekitar Rp 3.000.000,-.

2. Mempersiapkan komponen dan alat

Langkah kedua dalam membuat drone sendiri adalah mempersiapkan komponen dan alat yang dibutuhkan. Komponen dan alat yang dibutuhkan akan berbeda-beda tergantung dari jenis dan tujuan drone yang dibuat. Namun, ada beberapa komponen dan alat yang umum digunakan untuk membuat drone, yaitu:

  • Frame, bagian yang berfungsi sebagai kerangka atau rangka drone, yang menopang dan menghubungkan komponen lainnya. Frame bisa dibuat sendiri dengan menggunakan bahan-bahan bekas, seperti kayu, plastik, atau aluminium, atau bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari ukuran dan bentuknya.

  • Motor, bagian yang berfungsi sebagai penggerak atau pendorong drone, yang menghasilkan gaya dorong dan putaran untuk baling-baling. Motor bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan ukurannya. Ada dua jenis motor yang umum digunakan untuk drone, yaitu motor brushed dan motor brushless.

    Motor brushed adalah motor yang memiliki sikat atau brush untuk menghantarkan arus listrik, sedangkan motor brushless adalah motor yang tidak memiliki sikat atau brush, melainkan menggunakan magnet atau koil. Motor brushless lebih disarankan untuk drone, karena memiliki kecepatan, daya tahan, dan efisiensi yang lebih baik.

  • Baling-baling, bagian yang berfungsi sebagai sayap atau kipas drone, yang menghasilkan gaya angkat dan dorong untuk drone. Baling-baling bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari ukuran dan bentuknya.

    Ada dua jenis baling-baling yang umum digunakan untuk drone, yaitu baling-baling dua daun dan baling-baling tiga daun.

    Baling-baling dua daun adalah baling-baling yang memiliki dua bilah atau daun, sedangkan baling-baling tiga daun adalah baling-baling yang memiliki tiga bilah atau daun. Baling-baling tiga daun lebih disarankan untuk drone, karena memiliki kestabilan, kecepatan, dan efisiensi yang lebih baik.

  • ESC, singkatan dari Electronic Speed Controller, bagian yang berfungsi sebagai pengatur atau pengendali kecepatan motor, yang mengubah arus listrik dari baterai menjadi arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan motor.

    ESC bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan ukurannya. Ada dua jenis ESC yang umum digunakan untuk drone, yaitu ESC linear dan ESC switching.

    ESC linear adalah ESC yang mengubah arus listrik dengan cara menurunkan tegangan, sedangkan ESC switching adalah ESC yang mengubah arus listrik dengan cara memutus dan menyambung arus listrik secara cepat. ESC switching lebih disarankan untuk drone, karena memiliki efisiensi dan daya tahan yang lebih baik.

  • Flight controller, bagian yang berfungsi sebagai otak atau pusat kendali drone, yang mengatur dan mengkoordinasikan komponen lainnya, seperti motor, ESC, sensor, dan GPS. Flight controller bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan fiturnya.

    Ada banyak jenis dan merek flight controller yang tersedia di pasaran, seperti Arduino, KK, Naza, APM, Pixhawk, dan lain-lain. Pemilihan flight controller harus disesuaikan dengan jenis dan tujuan drone yang dibuat, serta kemampuan dan kebutuhan pengguna.

  • Baterai, bagian yang berfungsi sebagai sumber daya atau tenaga drone, yang menyediakan arus listrik untuk komponen lainnya. Baterai bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan kapasitasnya.

    Ada banyak jenis baterai yang bisa digunakan untuk drone, seperti NiCd, NiMH, LiPo, Li-ion, dan lain-lain. Namun, jenis baterai yang paling disarankan untuk drone adalah baterai LiPo, singkatan dari Lithium Polymer, karena memiliki kapasitas, tegangan, dan berat yang lebih baik.

  • Remote control, alat yang berfungsi sebagai pengendali atau pemancar sinyal drone, yang mengirimkan perintah atau instruksi untuk drone. Remote control bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan fiturnya.

    Ada banyak jenis dan merek remote control yang tersedia di pasaran, seperti Flysky, Turnigy, Spektrum, Futaba, dan lain-lain. Pemilihan remote control harus disesuaikan dengan jenis dan tujuan drone yang dibuat, serta kemampuan dan kebutuhan pengguna.

  • Receiver, bagian yang berfungsi sebagai penerima atau penangkap sinyal drone, yang menerima perintah atau instruksi dari remote control.

    Receiver biasanya sudah termasuk dalam paket pembelian remote control, atau bisa dibeli secara terpisah dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan fiturnya. Pemilihan receiver harus disesuaikan dengan jenis dan frekuensi remote control yang digunakan.
  • Kamera, bagian yang berfungsi sebagai pengambil gambar atau video drone, yang merekam atau menampilkan pemandangan dari udara. Kamera bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan kualitasnya.

    Ada banyak jenis dan merek kamera yang bisa digunakan untuk drone, seperti GoPro, Xiaomi, SJCAM, dan lain-lain. Pemilihan kamera harus disesuaikan dengan jenis dan tujuan drone yang dibuat, serta kualitas gambar atau video yang diinginkan.

  • Gimbal, bagian yang berfungsi sebagai penstabil atau penyesuaian posisi kamera drone, yang mengikuti gerakan drone. Gimbal bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan kualitasnya.

    Ada banyak jenis dan merek gimbal yang bisa digunakan untuk drone, seperti Feiyu, Zhiyun, DJI, dan lain-lain. Pemilihan gimbal harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran kamera yang digunakan, serta tingkat stabilitas yang diinginkan.

  • Monitor, alat yang berfungsi sebagai penampil gambar atau video drone, yang menampilkan pemandangan dari udara secara langsung. Monitor bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan ukurannya.

    Ada banyak jenis dan merek monitor yang bisa digunakan untuk drone, seperti LCD, LED, OLED, dan lain-lain. Pemilihan monitor harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran remote control yang digunakan, serta kualitas gambar atau video yang diinginkan.

  • Alat-alat lain, seperti solder, obeng, gunting, lem, isolasi, dan lain-lain, yang digunakan untuk merakit atau memperbaiki komponen drone.

    Alat-alat ini bisa dibeli dengan harga yang bervariasi tergantung dari jenis dan kualitasnya. Pemilihan alat-alat ini harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran komponen drone yang digunakan, serta kemampuan dan kebutuhan pengguna .

3. Merakit komponen dan alat

Langkah ketiga dalam membuat drone sendiri adalah merakit komponen dan alat yang sudah dipersiapkan. Merakit drone sendiri membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan keterampilan.

Merakit drone sendiri juga bisa menjadi kesempatan untuk belajar dan bereksperimen dengan berbagai komponen dan alat. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam merakit drone sendiri :

  • Memasang motor pada frame drone, dengan cara menyolder kabel motor pada ESC, lalu menempelkan ESC pada frame drone dengan lem atau isolasi. Pastikan motor dipasang dengan benar, sesuai dengan arah putaran dan posisi baling-balingnya.

  • Memasang baling-baling pada motor drone, dengan cara menempelkan baling-baling pada poros motor dengan baut atau sekrup. Pastikan baling-baling dipasang dengan benar, sesuai dengan arah putaran dan posisi motornya.

  • Memasang flight controller pada frame drone, dengan cara menempelkan flight controller pada frame drone dengan lem atau isolasi, lalu menyolder kabel ESC pada flight controller. Pastikan flight controller dipasang dengan benar, sesuai dengan arah dan posisi drone.

  • Memasang receiver pada frame drone, dengan cara menempelkan receiver pada frame drone dengan lem atau isolasi, lalu menyolder kabel receiver pada flight controller. Pastikan receiver dipasang dengan benar, sesuai dengan frekuensi dan jenis remote control yang digunakan.

  • Memasang baterai pada frame drone, dengan cara menempelkan baterai pada frame drone dengan lem atau isolasi, lalu menyambungkan kabel baterai pada flight controller. Pastikan baterai dipasang dengan benar, sesuai dengan kapasitas dan tegangan yang dibutuhkan oleh drone.

  • Memasang kamera pada frame drone, dengan cara menempelkan kamera pada frame drone dengan lem atau isolasi, lalu menyambungkan kabel kamera pada flight controller atau monitor. Pastikan kamera dipasang dengan benar, sesuai dengan resolusi dan sudut pandang yang diinginkan.

  • Memasang gimbal pada frame drone, dengan cara menempelkan gimbal pada frame drone dengan lem atau isolasi, lalu menyambungkan kabel gimbal pada flight controller atau monitor.

    Pastikan gimbal dipasang dengan benar, sesuai dengan jenis dan ukuran kamera yang digunakan, serta tingkat stabilitas yang diinginkan.

  • Memasang monitor pada remote control, dengan cara menempelkan monitor pada remote control dengan lem atau isolasi, lalu menyambungkan kabel monitor pada receiver atau kamera.

    Pastikan monitor dipasang dengan benar, sesuai dengan jenis dan ukuran remote control yang digunakan, serta kualitas gambar atau video yang diinginkan.

4. Mengatur dan menguji drone

Langkah keempat dalam membuat drone sendiri adalah mengatur dan menguji drone yang sudah dirakit. Mengatur dan menguji drone adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan bahwa drone bisa terbang dengan baik dan aman. Mengatur dan menguji drone meliputi:

  • Mengatur flight controller, dengan cara menghubungkan flight controller dengan komputer atau smartphone, lalu mengunduh dan menjalankan aplikasi yang sesuai dengan jenis dan merek flight controller yang digunakan. Aplikasi ini akan membantu mengatur dan mengkalibrasi berbagai parameter dan fitur drone, seperti arah, ketinggian, kecepatan, sensor, GPS, dan lain-lain.

  • Mengatur remote control, dengan cara menghubungkan remote control dengan receiver, lalu mengatur frekuensi, kanal, dan mode yang sesuai dengan jenis dan merek remote control yang digunakan. Remote control juga harus dikalibrasi untuk menyesuaikan sensitivitas dan responsivitas stik.

  • Mengatur kamera dan monitor, dengan cara menghubungkan kamera dan monitor dengan flight controller, receiver, atau kamera, lalu mengatur resolusi, sudut pandang, kualitas, dan mode yang sesuai dengan jenis dan merek kamera dan monitor yang digunakan. Kamera dan monitor juga harus dikalibrasi untuk menyesuaikan warna, kontras, dan kecerahan gambar atau video.

  • Menguji drone, dengan cara menerbangkan drone di tempat yang luas, datar, dan aman, lalu mencoba berbagai fitur dan teknik penerbangan drone, seperti lepas landas, mendarat, hover, bermanuver, mengambil gambar atau video, dan lain-lain. Menguji drone juga harus memperhatikan cuaca dan kecepatan angin, serta menghindari tempat yang terlarang atau berbahaya .

Demikianlah cara membuat drone sendiri dengan mudah dan murah. Semoga cara ini bermanfaat dan membantu dalam membuat drone yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Selamat mencoba dan terbang bersama drone.