Perbedaan Donghua China dan Anime Jepang yang Wajib Kamu Tahu
Kalau selama ini nonton anime Jepang udah jadi rutinitas harian, coba deh sesekali intip donghua China. Siapa tahu malah jatuh cinta sama gaya dan alurnya yang beda banget. Tapi sebelum mulai marathon donghua, mending kenalan dulu sama perbedaan paling mencolok antara dua dunia animasi ini. Bisa jadi setelah baca, list tontonan bakal makin panjang. Dan jangan lupa mampir ke Anime dengan Grafik Terbaik biar tau mana yang paling memanjakan mata.
Gaya visual dan grafis dalam donghua seringkali terasa lebih digital dan mengilap, sedangkan anime Jepang cenderung punya karakter desain yang lebih klasik dan lembut. Keduanya keren sih, tapi punya vibe yang berbeda. Apalagi sekarang banyak donghua China yang bisa ditonton gratis dan legal di https://animechina.id/. Jadi makin mudah aksesnya buat ngebandingin langsung.
1. Gaya Animasi dan Desain Karakter
Anime Jepang terkenal dengan gaya gambar yang khas, mulai dari mata besar, rambut warna-warni, sampai ekspresi yang dramatis banget. Karakter anime juga sering digambarkan dengan proporsi tubuh yang imajinatif dan penuh gaya. Sementara donghua China cenderung lebih realistis. Banyak karakter di donghua yang terinspirasi dari sejarah, budaya, atau legenda Tiongkok kuno. Makanya nggak heran kalau tampilannya lebih elegan dan kadang mirip lukisan hidup.
Beberapa donghua seperti Fog Hill of Five Elements dan White Cat Legend bahkan mengusung animasi yang menggabungkan gaya lukisan tinta khas China dengan teknik digital modern. Kesan visualnya bisa dibilang nggak kalah dari anime Jepang kelas atas.
2. Bahasa dan Nuansa Budaya
Ini salah satu pembeda paling jelas. Anime Jepang, tentu saja, pakai bahasa Jepang, lengkap dengan intonasi, idiom, dan gaya bicara yang khas Negeri Sakura. Nuansa kehidupan Jepang sangat terasa, entah itu dari pakaian, makanan, sekolah, atau nilai-nilai budaya yang diangkat.
Sementara donghua menggunakan bahasa Mandarin. Banyak donghua yang mengangkat kisah kerajaan, legenda wuxia, atau cerita-cerita reinkarnasi ala xianxia. Bahkan gaya bicaranya pun lebih puitis dan penuh filosofi khas Timur. Kalau terbiasa nonton anime, nonton donghua bisa jadi pengalaman yang unik dan menyegarkan.
3. Genre yang Sering Diangkat
Anime Jepang punya segudang genre. Mau nonton romcom, horror, isekai, slice of life, atau shounen penuh aksi? Semuanya ada. Bahkan genre-genre absurd seperti anime tentang makanan atau olahraga aneh pun bisa ditemuin.
Donghua China juga nggak kalah variatif, tapi dominasi genre xianxia, wuxia, dan petualangan dunia kultivasi sangat kuat. Ada juga genre reinkarnasi, revenge, hingga kisah cinta di tengah kerajaan. Ceritanya kadang berputar-putar, tapi bikin penasaran banget. Apalagi kalau udah mulai masuk dunia kultivasi dengan semua sistem level spiritualnya.
4. Durasi Episode dan Format Rilis
Anime Jepang rata-rata punya durasi 23-25 menit per episode dan biasanya rilis secara reguler, mingguan. Satu season bisa punya 12 sampai 24 episode.
Donghua kadang cuma berdurasi 15-20 menit per episode dan ada yang rilis dua mingguan, bahkan sebulan sekali. Ada juga donghua yang tayang per batch alias langsung beberapa episode sekaligus. Format rilisnya bisa dibilang lebih fleksibel, tapi juga kadang bikin gemas nunggu lanjutannya.
5. Platform Tayang dan Lisensi
Anime Jepang udah mendunia banget. Platform seperti Crunchyroll, Netflix, dan iQIYI punya koleksi anime yang legal dan mudah diakses. Lisensinya jelas dan kadang langsung tersedia subtitle berbagai bahasa.
Donghua masih dalam proses menuju pasar global. Beberapa tayang di Bilibili, Tencent Video, atau YouTube resmi. Tapi perlahan mulai banyak donghua yang dilisensi dan di-subtitle secara resmi, termasuk beberapa yang masuk ke platform mainstream kayak Netflix atau iQIYI.
6. Gaya Penceritaan dan Narasi
Anime Jepang sering unggul dalam storytelling yang mendalam dan emosional. Bahkan anime ringan sekalipun bisa nyentuh hati karena penceritaannya yang kuat. Plot twist dan pengembangan karakter jadi nilai plus besar.
Di sisi lain, donghua sering bermain dengan narasi penuh misteri, latar belakang karakter yang kompleks, dan dunia fantasi yang rumit. Kadang butuh beberapa episode buat mulai paham arah ceritanya, tapi begitu nyangkut, susah lepas. Jalan ceritanya cenderung panjang dan banyak season.
7. Target Audiens yang Sedikit Berbeda
Anime Jepang punya pasar yang luas, dari anak kecil sampai dewasa. Banyak anime dibuat khusus untuk anak sekolah, remaja, atau penonton dewasa. Genre dan tema disesuaikan dengan segmen tersebut.
Donghua, terutama genre xianxia dan wuxia, lebih banyak menyasar remaja dan dewasa muda yang suka dunia penuh aksi, intrik politik, atau tema balas dendam dan reinkarnasi. Walau begitu, ada juga donghua yang ringan dan lucu seperti Big Fish and Begonia atau Scissor Seven.
8. Musik dan Soundtrack
OST anime Jepang udah terkenal di seluruh dunia. Dari lagu opening yang catchy sampai ending yang mellow, semuanya berkesan. Bahkan banyak band Jepang yang populer gara-gara lagu mereka jadi soundtrack anime.
Donghua juga mulai dikenal lewat lagu-lagu Mandarin yang emosional dan megah. Beberapa opening donghua punya vibe opera atau instrumentasi tradisional yang bikin bulu kuduk merinding. Meski belum sepopuler OST anime, kualitas musiknya nggak main-main.
9. Fanbase dan Komunitas
Komunitas anime Jepang udah gede banget dan tersebar di seluruh dunia. Ada forum diskusi, fan art, cosplay, dan event besar seperti Comic-Con atau Anime Expo yang merayakan budaya ini.
Donghua masih dalam tahap berkembang, tapi antusiasme fan-nya mulai meningkat, terutama di Asia Tenggara. Banyak komunitas pecinta donghua yang aktif di Discord, Facebook, bahkan TikTok. Popularitas donghua seperti Heaven Official's Blessing atau The King's Avatar jadi bukti bahwa donghua punya tempat di hati penonton global.
10. Ciri Khas yang Tak Bisa Dibandingkan
Intinya, anime Jepang dan donghua China punya dunia mereka masing-masing. Masing-masing punya kekuatan dan kekhasan yang bikin penggemarnya loyal. Buat yang udah lama nonton anime, coba deh kasih kesempatan buat donghua. Siapa tahu justru nemu favorit baru yang sebelumnya nggak kepikiran.
Nggak perlu pilih salah satu, karena dunia animasi Asia terlalu luas dan seru buat dibatasi. Nikmatin aja semuanya, dari yang penuh aksi sampai yang bikin baper. Kadang, kejutan terbaik justru datang dari cerita yang belum dikenal banyak orang.